Akhirnya nulis lagi. udah di 2021, baru ingat buat buka ni blog. Kali ini aku mau lanjutin cerita tahunan aku. Mudah-mudahan ini bisa jadi "rememblog" buat aku. Ya semacam blog atau tulisan buat pengingat aku, tentang apa yang telah aku lewatin, laluin dan jalanin selama ini. Di Tahun 2018 kemarin, aku mau rewind balik ingatan 3 tahun yang lalu, idih udah lama banget tenyata. Tahun 2018 adalah tahun yang tak kalah sangat aku syukuri. 2018 merupakan semester kedua aku mengajar di SMK. Menyandang status sebagai seorang guru muda yang belum menikah tapi sudah punya banyak "anak" membuat aku merasa menjadi seorang ibu yang sangat bahagia. Diawal tahun aku belum menjadi seorang "ibu", aku masih seorang pendidik yang punya beberapa anak didik. ya, itulah aku di tahun pertama mengajar. Namun walaupun aku bukan wali mereka, namun bahagia ku selama bersama mereka mengalahkan apapun rasa bahagia yang pernah aku rasakan. Aku merasa jadi diri yang aku inginkan sanga
Hari ini, cukup melelahkan. Penyebabnya sebenarnya bukan hanya hal yang terjadi hari ini, namun penumpukan dari hal-hal yang terjadi beberapa hari belakang. Beberapa tugas, kerumunan orang, pikiran yang sudah kemana-mana dengan raga yang terkukung di satu tempat. Semua menumpuk, seketika berubah menjadi beban pikiran dan tercurah menjadi air mata. Ntah lah. Aku merasa sepertinya aku yang sedikit drama. Drama dengan semua hal yang menjadi beban pikiran bagiku, padahal engga seharusnya hal tersebut jadi beban pikiran. Hhh, Aku yang termasuk tipa introvert dan over thinker ini akan automaticly menjadikan semua hal disekelilingku bahan pikiran. Bukan mau ku, itu hal yang paling sulit ku hindari. Hari ini bahkan di perjalanan pagi menuju sekolah pikiranku sudah sibuk memikirkan, besok enaknya kemana, sama siapa ya, apa ada orang yang mau aku ajak pergi. Atau aku pulkam aja. Sampai disekolah. "Baa MPLS vi ?" Pertanyaan seputar pekerjaan dan tanggung jawab mulai menembak kepala ku,